Peristiwa bulan purnama dan banjir rob kerap disebutkan mempunyai jalinan. Hal itu seperti anjuran BMKG berkaitan ada kekuatan banjir rob dampak peristiwa bulan purnama atau disebutkan full moon beberapa lalu. Secara ilmiah, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Banjir Rob atau tidal flood ialah banjir pasang di wilayah daratan rendah di dekat pantai. Wilayah yang beresiko bisa jadi alami banjir ini seringkali dalam satu tahun.

Pangeran Harry Akui Bunuh Masyarakat Afghanistan Taliban Murka Mereka Bukan Bidak Catur

Banjir rob biasanya terjadi cuma sementara saat air pasang saja. Tetapi, banjir ini sanggup mengakibatkan imbas berarti pada wilayah pesisir rendah dengan sangat cepat. Banjir tipe ini umumnya datang dari gabungan angin, badai di laut lepas, sampai transisi bulan purnama sepanjang pasang tinggi, seperti pada bulan baru dan bulan purnama.

Banjir rob dapat mengalami perkembangan sampai ke pesisir hingga perlu diatur dan diadaptasikan dengan peralihan cuaca yang lebih ekstensif. Maka dari itu, praktek pengatasan dan penangkalan banjir rob benar-benar dibutuhkan untuk beberapa daerah yang rawan.

Kesempatan berlangsungnya banjir rob dapat disebabkan karena faktor-faktor, satu diantaranya pemanasan global. Temperatur yang semakin tinggi membuat lautan jadi lebih hangat. Risk Faktor mengatakan jika semenjak 1950 temperatur permukaan laut naik sekitaran 1,5F.

Temperatur permukaan laut yang tinggi bisa memacu badai laut lepas sama air dan tenaga yang semakin banyak . Maka, banjir rob bisa terjadi sampai jauh dari pantai, lebih intensif, dan bertahan semakin lama dari umumnya.

Disamping itu abrasi atau pengikisan di wilayah pesisir pantai karena gelombang air laut yang tinggi menjadi satu diantara pemicu berlangsungnya banjir rob. Ini sebagai proses alam yang mengakibatkan luas dataran di pinggir perairan semakin berkurang.

Mencuplik situs kemendikbud.go.id, turun-naiknya permukaan air laut bisa disebabkan karena gravitasi dari bulan dan matahari. Jika permukaan air laut naik disebutkan pasang naik, dan kebalikannya jika terjadi pengurangan disebutkan pasang kering.

Style gravitasi bulan lebih menguasai dampaknya dibanding style gravitasi matahari pada berlangsungnya pasang air laut. Karena, status bulan lebih dekat ke bumi dibanding jarak bumi ke matahari.

Pasang besar bisa terjadi jika beberapa tempat di bumi alami bulan mati dan bulan purnama. Disamping itu bentang pasang kering tergantung pada wujud perairan dan komposisi lantai samudera.

Diambil dari National Ocean Servis, gelombang pasang saat bulan purnama bisa terjadi saat status bulan, bumi, dan matahari sejajar pada sebuah garis lempeng. Saat bulan purnama, bulan, bumi, dan matahari ada pada sebuah garis lempeng.

Karenanya, bulan purnama dapat mengakibatkan berlangsungnya gelombang pasang yang tinggi dan berbuntut pada banjir rob. Gelombang pasang cuma terjadi di sejumlah belahan samudra yang tempatnya bertemu langsung dengan bulan.

Bersamaan dengan peristiwa bulan purnama (full moon) pada Jumat, 6 Januari 2023, Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingati warga untuk siaga kekuatan banjir rob di sejumlah daerah Indonesia.

“Ada peristiwa full moon pada 6 Januari 2023, mempunyai potensi tingkatkan ketinggian pasang air laut maksimal” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo seperti dikutip dari ANTARA.

Menurut dia, banjir rob bisa berpengaruh pada kegiatan warga disekitaran dermaga dan pesisir, seperti kegiatan bedah muat di dermaga, kegiatan di permukiman pesisir, dan kegiatan tambak garam, dan perikanan darat.

Contoh yang terjadi ialah di Jakarta pada Jumat, 6 Januari 2023 ini. Tubuh Pengendalian Musibah Wilayah atau BPBD DKI Jakarta menulis banjir pesisir atau rob terjadi di sejumlah titik di Jakarta pada Jumat pagi. Status Pintu Air Pasar Ikan naik jadi Waspada 2 karena pasang air laut.

“BPBD menulis sekarang ini ada 1 RT yang tergenangi atau 0,003 % dari 30.470 RT yang berada di daerah DKI Jakarta” kata BPBD dalam info tercatat yang diterima. Berdasar pengamatan pada jam 09.50, RT yang terimbas banjir rob itu ada di Kelurahan Koja, Jakarta Utara dengan tinggi air 25 cm.