Inspektorat Jenderal Kementerian Agama lakukan penilaian program beasiswa dan study lanjut luar negeri pada 26-30 Desember 2022 di Mesir. Inspektur Jenderal Kemenag Faisal menjelaskan jika dianya memperoleh instruksi dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk lakukan analisis persoalan dalam penyelenggaraan beasiswa dan study lanjut di luar negeri.
Samsung Galaxy S23 Diberitakan Diperlengkapi Feature Sambungan Satelit
“Gus Men memberikan perintah ke Itjen, supaya mengenali persoalan dan pemicunya dalam pengendalian study lanjut di Mesir,” tutur Faisal lewat launching jurnalis pada Kamis, 29 Desember 2022
Faisal mengatakan dengan penilaian ini akan didapat info mengenai akar permasalahan penyelenggaraan program. Hingga nanti akan jadi referensi supaya penyelenggaraan terus dipertingkat kwalitasnya. “Kami akan menyarankan peraturan yang penting dilaksanakan untuk tingkatkan tata urus study lanjut di Mesir,” katanya.
Selainnya lakukan penilaian, Inspektur Jenderal lakukan diskusi dengan yang menerima beasiswa 5.000 doktor. Faisal mengharap pada yang menerima beasiswa ini bisa diteruskan ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sesudah mereka lulus dan jadi perintis moderasi beragama di Indonesia.
Atase Pengajaran dan Kebudayaan KBRI Bambang Suryadi menambah jika tiap tahun sekitaran 1.500 mahasiswa study lanjut dan telah keseluruhan sekitaran 12.000 mahasiswa Indonesia di Mesir. “Sekarang ini rintangannya ialah bagaimana tingkatkan kualitas input mahasiswa hingga bisa lulus on time,” kata Bambang.
Awalnya, Kemenag mempunyai program 5.000 Doktor yang mempunyai tujuan untuk tingkatkan kualitas dan profesionalisme dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Kemenag sebagai sisi dari kenaikan kualitas, keterkaitan dan daya saing pengajaran tinggi Islam. Program itu sekalian jadi arah peraturan pemerintahan dalam pengajaran nasional, satu diantaranya yang diadakan di Mesir.