Menteri Dusun, Pembangunan Wilayah Ketinggalan dan Transmigrasi atau Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menginisiasi komunitas kerjasama antara beberapa negara ASEAN untuk memaksimalkan pembangunan dusun di teritori tepian.

Paling populer Metro Bantuan sosial DKI Bujet Alat Kesehatan Diconteng dan Bursa Cagub DKI

Membuat jaringan lintasi negara antara dusun di teritori tepian akan percepat kebangunan wilayah tepian khususnya dalam perolehan arah SDGs di masing-masing negara.

“Komunitas ini menjadi media untuk kita, sekalian jadi langkah pertama, terutamanya untuk desa-desa di teritori tepian dalam membuat jaringan, merajut kerjasama, dalam rencana pemercepatan perolehan Sustainable Development Goals dari dusun, berbasiskan data dusun, berdasarkan kekuatan dusun,” bebernya saat memberi keynote speech dalam International Konferensi on Sustainable Rural Development in Border Tempats, Jumat, 13 Januari 2023.

Menurut pria yang dekat dipanggil Gus Halim, dari komunitas itu secara bersama bisa mengawali sebuah inisiasi pelembagaan untuk kerja-sama antardesa di Teritori regional Asia Tenggara, baik yang langsung sebagai daerah lintasi batasan, atau dengan desa-desa lain di Teritori regional kita.

Gus Halim menjelaskan kerjasama ini penting. Pasalnya berdasar batasan daerah Indonesia di darat, Indonesia bersebelahan langsung dengan 3 negara, Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sementara di laut, perairan Indonesia bersebelahan dengan 10 negara tetangga, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

“Dalam cakupan ASEAN, Indonesia mempunyai lima titik hubung dengan 5 negara anggota ASEAN yang lain. Ini harus memiliki makna untuk kerjasama pembangunan desa-desa lintasi negara, sambungan ekonomi, sampai asimilasi budaya, dengan masih tetap bertumpu kedaulatan negara masing-masing,” katanya.

Pada lima titik hubung ini, imbuhnya, teras Indonesia minimal ada 1.899 dusun. Titik ini sekalian jadi jalan kerjasama pembangunan 74.961 dusun semua Indonesia dengan 74 ribu lebih dusun di Thailand, 11 ribu lebih dusun di Vietnam, beberapa ratus dusun di Malaysia, dan desa-desa lain di Teritori regional kita.

Disamping itu, untuk capai Sustainable Development Goals di tahun 2030 diperlukan kerjasama dan jaringan yang mengikutsertakan banyak faksi, terhitung konesivitas ekonomi, share praktek pintar, mempromokan keunggulan, cari jalan keluar dan, bahkan juga menginisiasi dan menerapkan proyek bersama, berdasarkan data micro dusun, berbasiskan kekuatan desa-desa.

Sebagai jalan untuk memudahkan itu semua, Gus Halim juga tidak enggan tawarkan SDGs Dusun sebagai cara taktis dan struktural supaya pembangunan pas target.

“SDGs Dusun memberikan jalan untuk semuanya. Dengan berbasiskan pada SDGs Dusun, desa-desa di Indonesia bisa berperan 84 % untuk perolehan arah pembangunan terus-menerus di Indonesia. SDGs Dusun pastikan kesesuaian cara perolehan arah pembangunan nasional, sekalian sesuai dengan Sustainable Development Goals,” bebernya.

Sekarang ini, sekitar 931.846 masyarakat pendata, 77.723 admin pengurus di dusun, sukses kumpulkan data, sampai hasilkan 62.395 referensi aktivitas pembangunan tingkat dusun.

“Perolehan index SDGs Dusun, menggambarkan perolehan index komposit IDM, dengan perolehan paling tinggi, ialah SDGs Dusun arah ke 7; Dusun Tambah energi Bersih dan Terbarukan, SDGs Dusun arah ke 16; Dusun Damai dan Sejahtera, dan SDGs Dusun arah ke-1; Dusun Tanpa Kemiskinan,” katanya.

Gus Halim memperjelas, pemakaian data micro berbasiskan pribadi, keluarga, rukun tetangga, dan lingkungan dusun, pastikan referensi aktivitas pembangunan dusun, tidak melewati seorang juga terlepas dari kegiatan pembangunan.

Menurut dia rencana pembangunan berbasiskan referensi data SDGs Dusun, pastikan imbas dan faedah pembangunan, dirasa oleh tiap masyarakat dusun atau No One Left Behind.

Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk komune sosial budaya, Ekkaphab Phanthavong, menghargai ide yang diambil oleh Menteri Dusun PDTT Abdul Halim Iskandar (Gus Halim), dalam optimasi pambangunan dusun di daerah tepian berbasiskan SDGs Dusun.

“Menghargai Indonesia (Kementerian dusun, red) untuk menerapkan SDGs Dusun,” kata Ekkaphab Phanthavong secara online dalam sesion, International Konferensi on Sustainable Rural Development in Border Tempats, di Hotel Aston, Kupang.